Jumat, 29 November 2013

Desa Sitanggal Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes



DESA SITANGGAL
KECAMATAN LARANGAN
KABUPATEN BREBES
                                                                                     
Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi,sosial,ekonomi politik dan kultur yang terdapat di tempat itu(suatu daerah),dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain dan suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerinthan itu sendiri.Dimana di dalam desa itu sendiri adalah kehidupan sehari hari yang menuntut kita harus bisa bermasyarat bergaul menetapkan diri dengan lingkungan ataupun di dalam keluarga. Desa bisa juga dikatakan suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintah itu tersendiri  dan di setiap tempat atau daerah pasti mempunyai adat istiadat. Salah satunya desa yang dinamakan desa Sitanggal Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes yang sudah saya tempati kurang lebih 18 tahun. Desa ini termasuk salah satu desa yang cukup luas diantara desa yang berkecamatan Larangan.
Di desa Sitanggal masih erat dengan :
o   kesamaan tentang kesukaan terhadap pergaulan
o   perilaku yang berorientasi pada tradisi
o   masih banyaknya ritual di antara para warga
o   masih adanya rasa gotong rorong.
Desa sitanggal terletak cukup stategis karena mempunyai bangunan bangunan sekolah,tersedianya sarana prasarana yang sudah tersedia.Pasar salah satu tempat yang sangat stategis dari tempat rumah saya. Pasar ini sudah mulai rame sejak jam lima pagi sampai jam dua belas siang dan di malamnya pun masih banyak yang jualan di pinggir-pinggir jalan. Dalam pasar ini juga ada yang namanya manisan.Pasar manisan ini terjadi selama lima hari sekali dan biasanya barang barang yang di jual harganya murah karena barang barang tersebut biasanya barang cuci gudang tapi tidak semua barang yang di jual di pasar manisan itu barang-barang cuci gudang tapi banyak juga barang-barang yang baru biasanya barang-barang yang di jual di pasar manisan itu seperti baju,buku,novel,sandal,alat-alat bengkel,perlengkapan komputer,perlengkapan handphone dan masih bayak lagi yang bisa kita jumpai di pasar manisan tersebut pasar ini biasanya bisa di jumpai dari pagi hingga sore tetapi ketika sore sudah tidak serame ketika waktu pagi karena sebagian penjual sudah ada yang pulang dan setiap pasar mengatakan pasar yang terjadi selama lima hari sekali itu berbeda beda tetapi orang orang yang berjualan masih dengan orang yang sama.
Di desa sitanggal ini masih mengenal atau kebiasaan yang sering di sebut prepegan gede (lebaran besar) dan prepegan cilik (lebaran kecil). pasar lebaran kecil “Prepegan cilik” dan pasar lebaran besar “prepegan gede” pasar lebaran kecil dan lebaran besar biasanya bisa di jumpai ketika dua hari menjelang lebaran dan biasnya banyak yang jualan bunga bunga untuk pergi kepemakaman,petasan bahkan baju baju karena lebaran biasanya identik dengan baju baru dan biasanya pasar ini  sudah mulai rame dari pagi hingga malam hari dan pasar ini selalu ada ketika  menjelang lebaran.Apalagi posisi pasar yang tepat berada di tengah-tengah anatara desa yang satu dnegan yang lain.
Banyak juga warga sitanggal yang berjualan di pasar tersebut karena mungkin hampir 40% para warga sitanggal bermatapencaharian sebagai pedagang terutama banyak yang jualan ikan. Ikan ikan tersebut biasanya di dapat dari penjual ikan yang besar besaran dan biasanya transaksi ini di lakukan di pagi atau sore hari transaksi ini di lakukan setiap hari kecuali jika hari hari besar seperti hari besar umat islam yang sering kita sebut dengan lebaran  dan biasanya orang-orang atau pedagang ini sering  mengadakan acara jalan-jalan ketempat wisata wisata yang tersedia di kota kota atau wilayah sekitar  untuk mempereratkan tali persaudaraan antara satu dengan yang lain.
Tapi tidak semua warga sitanggal bermata pencaharian sebagai penjual ikan banyak juga warga Sitanggal yang mata pencaharian segabai buruh tani, petani ,tukang becak,pedagang buah,pedagang sayuran . Bahkan banyak juga para warga Sitanggal yang melakukan urbanisasi yaitu bermata pencaharian di kota kota besar salah satunya di Jakarta.
Faktor faktor yang mendorong para warga melakukan ubranisasi salah satunya kurangnya lapangan pekerjaan dan biasanya penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan. Kota juga dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
Perekonomian di desa sitanggal ini tidak terlalu buruk karena sebagian warga sudah banyak yang bekerja seperti yang sudah di jelaskan di atas anak anak di desa sitanggal dan sekitarnya  juga sudah bisa menikmati bangku sekolah walau mungkin hanya bisa sampai tamat SMA/SMK atau sederajat. Hanya sebagian saja yang meneruskan ke pendididkan yang lebih tinggi. Karena menurut mereka tamat SMP atau SMA sudah layak atau sudah mampu untuk membantu perekonomian kedua orang tuanya  sehingga jarang  anak anak di desa tersebut  melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
Pekerjaan memotong bawang merah secara satu persatu pun biasanya di lakukan oleh para warga di sekitar dan biasanya pekerjaan ini di lakukan lebih dari satu orang bahkan rame rame bahkan bisa di katakan tidak mengenal usia dalam pekerjaan ini karena dari mulai anak anak sampai dengan nenek nenek pun bisa. Dan pekerjaan ini dilakukan dengan cara memotong satu persatu  setiap bawang merah dan nanti dikumpulkan jadi satu yang akhirnya di hitung beratnya dan harga perkilonya tidak pasti  karena tergantung kecil besarnya bawang merah  biasanya pekerjaan ini sangat ramai atau sering dilakukan jika sudah mulai musim bawang merah karena di Brebes terkenal dengan Bawang merahnya dan desa sitanggal adalah salah satu desa yang kabupaten Brebes sehingga bisa sanggat mudah untuk mendapatkan bawang merah ini walaupun tidak setiap hari atau setiap bulan tapi setidaknya desa ini bisa mudah untuk mendapatkan bawang merah dan desa Sitanggal mempunyai kebiasaan yang masih sering terjadi.
Kebiasaan yang ada di desa Sitanggal biasanya Para warga sitanggal jika sedang hajatan biasanya mengadakan acara seperti menyelenggarakan acara burok, orgen tunggal,kuda lumping,pengajian  atau yang lainnya tetapi tidak semua warga mengadakan acara tersebut jika sedang hajatan, karena tidak semua warga mampu untuk mengadakan acara seperti itu . Biasanya jika ada acara seperti itu sebagian warga berjual di acara tersebut karena tahu pasti orang orang akan berdatangan untuk melihat acara yang sedang ada di rumah orang yang menggelar hajatan dan biasanya acara ini berlangsung selama satu atau dua hari bahkan bisa juga cuma satu malam tergantung orang yang sedang menggelar hajatan tersebut. Dan masih terjadi hingga sampai sekarang.
Kesimpulan dari semua ini adalah tempat tinggal yang saya tempati dari dahulu hingga sampai sekarang masih tergolong desa yang cukup luas di antara desa yang berkecamatan larangan dan masih eratnya tali persaudaraan di antara para warga dan masih mempunyai kebiasaan atau ritual yang di lakukan oleh para warga hingga masih terjalin hingga sampai sekarang dan dari sudut pandang pendidikan masih bisa dikatakan cukup baik karena hampir semua anak anak di desa sitnggal bisa menikmati bangku kuliah,para warga sitanggal juga masih banyak yang melakukan urbanisasi karena mereka saling berfikir bahwa hidup di kota orang bisa mengubah nasib atau kehidupan yang lebih layak entah itu dari orang tuanya atau anaknya yang mencari pekerjaan atau nafkah di kota orang karena mungkin para orang tua berfikir bahwa anaknya sudah layak untuk bekerja.Desa sitanggal juga masih mempunyai rasan gotong royong atau saling membantu. Ini adalah ceritaku tentang desaku sitangal kecamatan Larangan kabupaten Brebes.